Ceritaci - Tulisan tentang 4 hal yang sering disalah artikan mahasiswa baru tentang kampus ini berangkat dari pengalaman pribadi saya dan beberapa teman seangkatan saat masih kuliah di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Sekedar informasi, saya adalah alumni Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum leting 2008.
PERSEPSI MAHASISWA BARU
Sebagai seorang siswa yang baru saja terbebas dari rutinitas SMA yang membosankan dunia perkulian nampak begitu menjanjikan dan menawarkan kebebasan yang tidak pernah didapat sebelumnya di bangku SMA.
Diantara yang paling tampak berbeda adalah pakaian. Jika saat SMA kita wajib menggunakan kemeja putih dan celana abu-abu –plus kemejanya harus dimasukin kecelana- maka begitu menyandang predikat sebagai mahasiswa maka kita bebas memakai baju apapun saat kuliah dan yang pasti gak perlu dimasukin kecelana.
Satu lagi, jika waktu SMA kita harus kucing-kucingan sama dosen kalau pengen merokok maka hal tersebut tidak berlaku dikampus, karena dikampus kita bebas merokok dimanapun dan tidak perlu khawatir jika tindakan kita dilihat oleh dosen.
SUDAH BENARKAH SEMUA PERSEPSI TERSEBUT?
Tanpa bermaksud mengeneralisir tapi apa yang kebanyakan mahasiswa baru pahami tentang dunia perkuliahan dominan terlalu “liar” dan cenderung salah. Sama seperti yang saya pahami dulu, kampus itu bebas, sangking bebasnya kita boleh masuk kuliah sesuka hati tanpa perlu khawatir akan dipanggil orang tua kekampus.
Nah, saya sudah menghimpun beberapa hal yang sering disalah artikan oleh mahasiswa baru tentang dunia perkuliahan, berikut hasil resume saya berpijak kepada pengalaman pribadi. Tapi sebelumnya saya ingin pertegas kembali bahwa tidak semua mahasiswa baru punya pemahaman keliru seperti ini namun juga tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada mahasiswa baru yang keliru memahasmi kebebesan di kampus. Mari kita mulai…
Mahasiswa Baru harus paham dunia kampus |
1. MASUK KULIAH SUKA-SUKA HATI
Entah abang leting mana yang menyebarkan kabar sesat ini, bahwa didunia perkuliahan mahasiswa bebas kuliah suka-suka hati, artinya boleh masuk bolah tidak, tidak akan ada yang melarang yang penting waktu ujian tiba kita bisa menjawab dengan benar.
Kejadian seperti ini pernah saya alami dimana saat itu ada beberapa orang teman yang punya pemahaman seperti ini, wal hasil sang teman sering kali mendapat nilai kurang bagus lantaran kehadirannya yang tidak konsisten.
Harap diingat, kehadiran perkuliahan sangat berpengaruh terhadap nilai akhir mahasiswa. Karena biasanya total keseluruhan nilai akhir bersumber dari beberapa post penilaian diantaranya kehadiran, keaktifan dalam kelas, ujian tengah semester dan ujian final.
2. BERPAKAIAN SESUKA HATI
Ini nih yang sering kali “gagal” dipahami dengan baik oleh para mahasiswa baru (bahkan dalam beberapa kasus para senior juga sering salah mengartikan kebebesan berpakaian) memang ada benarnya kalau dikampus mahasiswa bebas memakai baju tanpa terikat oleh kewajiban memakai seragam khusus seperti waktu SMA atau MAN (kecuali jurusan tertentu seperti PDPK, Perbankan dll).
Tapi kebebesan tersebut tidak lantas mengabaikan nilai-nilai syari’at. Islam mensyarakat bagi para pemeluknya untuk berpakaian sopan, tidak mencolok dan menutup aurat, tujuannya supaya si pemakai baju dan orang lain bisa selamat dari dosa.
Namun faktanya kita akan sering menemukan dikampus-kampus –bahkan di UIN sekalipun- ada mahasiswi mengenakan pakaian dan celana super ketat, sangking ketatnya bernafas sadja sepertinya susah sekali.
Ada juga kasus mahasiswi memakai baju menerawang/transparan, dengan baju tersebut si mahasiswi udah keliling-keliling kampus kesana kemari. Kebayangkan berapa pasang mata yang sudah berdosa gara-gara cara berpakaian seperti itu? Dan siapa yang akan menanggung dosa-dosa tersebut?
dilarang merokok sembarangan di Kampus |
3. BEBAS MEROKOK
Hal lain yang sering disalah artikan mahasiswa baru tentang kampus adalah bebas merokok saat dikampus. Ini jelas-jelas pemahamam keliru, meskipun ada beberapa lokasi yang dibenarkan merokok dikampus tetapi kebolehan merokok tidak dapat dilakukan disembarang tempat diarea kampus karena ada lokasi-lokasi khusus yang kebebasan merokoknya dicabut.
Di Kampus UIN Ar-Raniry –dikampus lain juga sama, mungkin-misalnya area-area yang dilarang merokok meliputi seputaran ruang kuliah, ruang perkantoran kampus, perpustakaan, aula, ruang seminar/sidang, bahkan beberapa kantin juga menerapkan kawasan tanpa rokok.
So, teori yang menyebutkan bahwa kampus adalah tempat bebas merokok harus segera diganti menjadi kawasan tidak bebas merokok. Betul?
4. BEBAS PACARAN
“Kalau yang ini sih gak cuman dikampus bung aci, di SMA juga banyak” kata seorang teman.
Yups, emang benar, tapi rata-rata kasus yang pernah saya jumpai masa kuliah adalah masa-masa dimana kebanyakan tamatan SMA mulai berpacaran untuk pertama kali. Alasannya jelas sekali, karena mereka memahami bahwa dunia kampus adalah dunia yang bebas, sama bebasnya seperti apa yang sering mereka tonton di televise-televisi.
Menikah silakan, pacaran no way |
BOLD, semua teori tersebut salah. Pacaran itu gak ada hubungannya sama kuliah, saat kamu masih di SMA pun yang namanya pacaran tetap gak diperbolehkan dalam Islam.
Saya pernah menerima sebuah kabar mengejutkan dari seorang sumber terpercaya yang bekerja di Polisi Wilayatul Hisbah Kota Banda Aceh, kata dia pelanggaran terhadap kasus khalwat yang pernah mereka tangani 80% melibatkan mahasiswa. Nah, lho. “kok bisa” tanya saya ke si informan. Menurut dia pelanggaran tersebut terjadi karena berawal dari pacaran. Bahkan ada beberapa kasus yang mereka tangani berakhir dengan hamil diluar nikah.
SATU LAGI, ingat ya pertanggal 23 Oktober 2015 sudah berlaku Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Dalam Qanun ini sanksi terhadap pelanggaran seperti Khalwat, Ikhtilath, Zina, Liwath, Musahaqah, Khamar, Maisir dan beberapa pelanggaran lainnya jauh lebih besar dari qanun-qanun sebelumnya.
CLOSING
So far, semakin lama seorang siswa/I berada dikampus maka InsyaAllah akan semakin paham lah mereka bahwa sebenarnya kebebasan yang ada dikampus adalah kebebasan yang masih ada batasannya.