Hasanusimuhammad.com - Bentar… bentar… mau tanya nih! Kamu kelahiran 90-an bukan? Atau akhir 80-an? Kalau benar kamu lahir antara tahun 80 s/d 90-an pasti kamu gak asing sama pepatah yang satu ini ni…
“Hemat Pangkal Kaya”
Pepatah “hemat pangkal kaya” ini pernah sangat nge-trend lho dalam kurun waktu 2 dekade tersebut. Sangking terkenalnya pepatah tiga kata ini tidak ada sampul buku tulis yang tidak memuat pepatah ini dibagian depan sampulnya dan roster/jadwal pelajaran dibagian belakangnya.
Sampul buku jaman |
Apasih efeknya pepatah tersebut bagi kamu-kamu yang pernah hidup diera 90-an? Bagi si Aci kecil (Saya tempoe doeloe) pepatah ini punya andil besar dalam membentuk budaya hidup hematnya. Si Aci akan selalu sisain uang jajannya buat ditabung, atau kalau gak ada uang jajan yang tersisa dia akan nangis-nangis minta uang tambahan ke ibunya biar bisa nabung. “sampek segitunyakah Aci?” iya, segitunya.
Meskipun saat ini pepatah HEMAT PANGKAL KAYA udah jarang terdengar tapi semangat yang diusung oleh pepatah ini masih terus saya jaga. Tidak terkecuali saat saya masih berstatus sebagai mahasiswa. Budaya hidup hemat harus menjadi ciri seorang mahasiswa, pikir saya waktu itu.
Lantas jika muncul pertanyaan kenapa mahasiswa harus hemat? Maka saya akan menjawab…
Masa Depanlah yang Membuat Mahasiswa Harus Hidup Hemat…
Menurut saya cuman ada satu alasan kenapa seorang mahasiswa harus hidup hemat. Yups, seperti judul diatas bahwa masa depanlah yang mengharuskan mahasiswa hidup hemat. “tolong dijelasin lebih lanjut bung Aci, masih belum paham ni kemana arahnya” Pinta seorang pembaca.
Jadi gini, katakanlah kamu adalah seorang anak dari keluarga berada, Ayah dan Ibu kamu adalah orang berpenghasilan, efeknya adalah kamu bebas minta apapun ke orang tua kamu jika kamu butuh. Duit jajan kamu udah mau abis kamu tinggal telpon, biaya sewa kamar udah mau jatuh tempo tinggal sms, bayar SPP kuliah tinggal gesek di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pokoknya kalau urusan duit kamu gak ada problem lah.
Tapi pernahkah terbayang oleh kamu gimana jadinya kalau suatu saat Ayah dan Ibu kamu yang selama ini men support finansial kamu harus meninggalkan dunia ini terlebih dahulu alias meninggal dunia, sementara kuliah kamu masih belum selesai? Siapa yang akan kirimin kamu biaya hidup? Siapa yang akan bayarin SPP kamu tiap semesternya?
Dalam kasus yang berbeda. “tapi bung Aci gue beda, bedanya adalah semua kebutuhan gue baik itu SPP, biaya hidup, beli celana dalem sampek deodorantgue pakek duit gue sendiri, maklum gue kuliah sambil kerja bung” Protes seorang pembaca.
Sebelumnya saya tabik dulu ni buat mahasiswa-mahasiswa yang punya kerjaan sambil kuliah, kalian semua keren banget. Sekeren saya dulu, hahaha…
Jadi gini, mungkin saat ini kamu bisa kerja karena badan kamu masih sehat atau peluang untuk kamu masih tersedia. Kamu masih bisa kumpulin rupiah demi rupiah dari gaji hasil keringat kamu sendiri. Tapi pernahkah kamu berfikir jika suatu saat kondisi fisik kamu menjadikan kamu tidak mungkin untuk bekerja lagi, atau gimana jadinya jika perusahaan yang selama ini mempekerjakan kamu memutuskan untuk mengurangi karyawan -karena Indonesia sedang dalam krisis hebat- dan celakanya kamu masuk kedalam 20-an karyawan yang terpaksa dirumahkan itu.
Analogi yang saya gambarkan diatas harusnya bisa membuat kamu selaku mahasiswa menjadi lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang kiriman orang tua, atau lebih hati-hati dan teliti dalam membelanjakan uang dari hasil jerih payah kamu sendiri, Karena bisa jadi kedepan apa yang kamu nikmati saat ini tidak akan ada lagi dimasa akan datang.
Kalupun akhirnya cobaan itu benar-benar harus kamu hadapi maka dengan budaya hidup hemat InsyaAllah semuanya akan berjalan baik-baik sadja. Kamu masih punya saving (uang simpenan) jika ada tiba-tiba kamu butuh sesuatu yang sangat penting.
Oh ya, saya lagi siapin postingan lanjutan artikel ini judulnya: "begini caranya biar mahaiswa bisa hidup hemat" tungguin ya...
Well, kiranya sampek disini sadja postingan yang atu ini, jangan lupa kalau kamu punya pandangan tentang hiudp hemat dan menabung silakan tinggalin coment di kolom komentar ya. Terimakasih.