HM - Seminggu terakhir udah 2 teman dekat jadi korban pencurian, pertama bang Satria yang harus kehilangan 2 helm GM-nya sekaligus, saat melaksanakan Shalat Maghrib di Masjid Babuzzamzam, Gp. Peunayong. Yang kedua junior saya di Masjid Baiturrahmah Gampong Keuramat, Fitra Winanda. Kalau Bang Satria yang hilang helm-nya si Fitra ini jemurannya yang hilang. hahaha
Sayang! baik helm punya bang satria atau jemuran milik Fitra sampai tulisan ini dipublish belum juga ditemukan. Mereka juga gak membuat laporan ke Polisi perihal barang-barang mereka yang hilang. Kata bang Satria sih dia udah ikhlas-in. Padahal lapor kepolisi itu penting lho, kenapa penting? Bentar lagi saya kasih tau.
Kejadian yang dialami Bang Satria dan Fitra mengingatkan saya pada kejadian serupa yang pernah saya alami beberapa tahun yang lalu. Saat itu tas ransel berisi laptop, flashdisk, buku dan handphone milik saya DICURI. Beruntung, seminggu kemudian tas beserta isinya berhasil ditemukan kembali. KENAPA BISA DITEMUKAN KEMBALI? SIMAK ULASAN BERIKUT.
HATI-HATI MALING |
KRONOLOGI SINGKAT HILANGNYA TAS
Jadi, hari itu saya udah “bertapa” di Pustaka Wilayah (pustaka terlengkap milik Pemerintah Provinsi Aceh) sejak jam 13.30 WIB (Ba’da Dhuhur) tujuannya untuk menyelesaikan skripsi yang udah sampek BAB II. Keasikan di Pustaka saya jadi lupa waktu, baru tesadar ketika adzan ashar terdengar dari arah Masjid Syuhada Gampong Lamgugob.
Selesai berkemas-kemas saya langsung ke Masjid Syuhada. Masjid yang lokasinya bersebelahan dengan KUA Syiah Kuala ini hanya 1 Km dari Pustaka Wilayah. Singkat cerita Muazzin-pun iqamah. Sore itu yang melaksanakan Shalat hanya 2 shaf. Karena agak telat saya kebagian shaf kedua. Tas saya taruh dibelakang shaf saya shalat.
Shalatpun selesai. Betapa shock dan sedih nya saya saat itu, tas beserta laptop yang udah setia nemanin saya selama 4 tahun itu tidak ada lagi ditempat saya letakkan tadi. Saya panik, galau, telpon 911 tapi gak bisa. Mau telpon mamak dikampung hp hilang. Benar-benar A plus eh apes maksudnya.
LAKUKAN HAL BERIKUT JIKA KALIAN JADI KORBAN PENCURIAN
Ditengah kegalauan yang mendera saya coba berpikir jernih, apa yang harus saya lakukan? karena kalau terus-terusan galau pasti gak akan menyelesaikan apapun. Tiba-tiba tanpa ada yang komando saya langsung melakukan 3 hal berikut:
Jangan Panik, Cari Disekitar Lokasi
Langkah pertama yang saya lakukan waktu itu adalah mencari disekitar tempat tas saya hilang. Siapa tau malingnya masih berada disekitar tempat tersebut, mungkin waktu nyoba kabur malingnya keserempet biawak terus kakinya dipatuk burung unta matanya dicium katak dan tangannya dililit ular pyton.
Pokonya kalau ada barang kamu yang dicuri pastikan kamu cari disekitar tempat barang tersebut hilang terlebih dahulu. karena pernah ada kasus malingnya ketangkap tidak jauh dari lokasi pencurian. Waktu itu yang dicuri motor, jadi pas malingnya idupin motor bensinya habis jadilah maling “malang” itu tidak bisa kemana-mana.
Segara Lapor Polisi
Kalau kamu udah cari disekitar tempat barang hilang tapi gak ketemu langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah lapor sama Polisi. Beberapa orang mungkin pesimistis sama tindakan ini tapi saya udah buktiin kalau melapor ke Polisi adalah tindakan yang tepat. Buktinya tas dan laptop saya bisa ditemukan kembali karena saya membuat laporan kehilangan.
Nanti dibagian akhir saya akan jelasin secara singkat kronologis ditemukannya tas saya yang hilang.
INI LAPOR PAK POLISI |
Berdo’a Kepada Allah
Karena kita adalah muslim yang baik maka sudah menjadi keharusan untuk tidak lupa berdo’a kepada Allah agar harta benda milik kita yang hilang bisa ditemukan kembali. Ditemukannya kembali tas saya oleh Polisi juga tidak luput dari do’a yang saya panjatkan tiap selasai Shalat.
Kalaupun akhirnya setelah berdo’a berminggu-minggu barang kita yang hilang tidak kunjung ditemukan setidaknya kita sudah berusaha. Karena berusa adalah salah satu sifat penting yang harus dimiliki seorang Muslim. Bukan begitu?
Begini Caranya Polisi Temukan Tas Saya
Suatu sore saya ditelpon oleh seorang Polisi yang bertugas di Polsek Syiah Kuala (Polsek tempat saya melaporkan kasus pencurian tadi) saya diminta untuk menghadap ke Kantor.
Tiba dikantor Polisi saya langsung dipertemukan dengan Kasat Reskrim, dari beliaulah saya tau bahwa tas saya beserta isinya telah ditemukan berikut yang nyurinya sekalian.
Penasaran dong, saya tanyakan sama pak kasat reskrim itu “gimana caranya tas saya bisa ditemukan, pak?” Kemudian mulailah beliau bercerita. Jadi waktu itu 2 hari setelah tas saya hilang, didaerah Simpang Galon (Kopelma Darussalam) ada laporan dari warga bahwa ada transaksi mencurigakan disalah satu toko ponsel. Ada seorang remaja yang menjual 2 slot kartu perdana IM3 ke salah satu toko ponsel didaerah tesebut.
Curiga dengan barang itu, yang punya toko lantas menghubungi Polsek Syiah Kuala. Saat petugas Polsek Syiah Kuala menanyakan darimana asal kartu perdana itu remaja tanggung ini gagal menjelaskan darimana dia mendapat kartu perdana sebanyak itu. Akhirnya remaja tanggung itupun dibawa ke Polsek Syiah kuala. Saat diintrogasi di Polsek Syiah Kuala remaja ini mengaku kartu perdana tersebut ia curi dari sebuah mobil yang parkir diarea Masjid Jami’.
Ramaja cowok ini kemudian membuat pengakuan lagi bahwa baru-baru ini ia juga telah mencuri sebuah tas beserta isinya di Masjid Syuhada Lamgugob. Setelah di identifikasi kemudian dicocokkan dengan laporan kehilangan yang sudah masuk, maka disimpulkan, tas beserta isi yang dicuri remaja ini beberapa hari yang lalu adalah milik saya.
See, kebayang gak kalau saya gak ngelapor waktu itu? Barang curian yang udah ditemuin sama polisi itu mau dibalikin ke siapa? Makanya kalau ada barang kamu yang hilang saran saya langsung lapor sama Polisi. InsyaAllah lapornya gratis…
Gimana bermanfaatkah blog kali ini? Jika bermanfaat jangan lupa komennya ya.