3 Pesan Dosen Yang Sering Banget Diabaikan Mahasiswa

ariel kahhari
MahACIswa - Ayo siapa yang masih berstatus mahasiswa angkat ibu jarinya. Itu kenapa ada yang ngangkat jari tengah? Parah. Buat yang udah ngangkat ibu jarinya saya ucapkan terimakasih. Semoga kalian cepat selesai kuliahnya dan buat yang udah terlanjur ngangkat jari tengah semoga kalian selalu “betah” jadi mahasiswa.

Pada postingan kali ini saya akan berbagi beberapa hal penting yang sering banget diamanatkan dosen kepada mahasiswa tapi jarang sekali dikerjain. Mari kita pretelin satu persatu…

Petama, Rajin Baca
Belum ada penelitian yang berhasil mengungkap kenapa dosen-dosen di Indonesia (mungkin diseluruh dunia) hobi banget nyuruh mahasiswanya baca buku. Saya curiga, sepertinya sudah ada semacam konspirasi diantara mereka agar ditiap akhir perkuliahan mareka harus nyuruh mahasiswanya untuk rajin-rajin baca.

Namun terlepas dari “konspirasi” tersebut saya selaku orang yang pernah menyandang status mahasiswa, secara sadar mengucapkan terimakasih paling dalam untuk setiap dosen yang udah bersedia ngingatin mahasiswa-mahasiswanya untuk terus membaca. Walaupun faktanya masih banyak mahasiswa yang tidak mengindahkan amanat dosen tersebut.

Saya pribadi menyadari betul manfaat dari membaca itu sendiri. Dengan membaca wawasan kita semakin bertambah. Dengan membaca kita bisa tau segelanya, ya, SEGALANYA, misalnya ukuran baju Fir’un, makanan kesukaan Obama, dengan membaca kita juga bisa tau siap sebenarnya "AA" itu dan dengan membaca pula kita akan tahu siapa nama menantu Pak Jokowi.



Gak cuman saya, sebenarnya semua mahasiswa diseluruh jagat raya ini juga ngerti kalau mereka rajin baca maka mereka akan semakin pinter. Tapi kenapa ya  masih saja ada mahasiswa yang jarang banget menghiraukan amanat dosen yang satu ini?

Kedua, Jangan Copas
Dosen itu paling gak suka sama mahasiswa yang kerjaannya copy paste (copas) kalau disuruh bikin makalah.  Makanya tiap ngasih tugas dosen pasti bilang gini “referensi harus dari buku, jangan copy paste dari Internet” benar gak? Pertanyaannya adalah kenapa sih dosen ngelarang mahasiswanya buat copas? Jawabannya adalah Karena budaya copas bisa memberikan pengaruh buruk bagi si mahasiswa. Mahasiswa yang terbiasa copas setidaknya akan menderita 3 penyakit mengerikan yaitu penyakit malas, penyakit gak kreatif dan penyakit “yang penting siap”.

Terbiasa melakukan copas secara tidak sadar akan membentuk sebuah tabi’at baru pada diri si tukang copas dan tabi’at itu adalah tabi’at tidak percaya pada hasil karya sendiri, alias gak percaya diri.

Meskipun budaya copas memiliki efek samping yang buruk tapi tetap saja masih ada mahasiswa yang tidak menghiraukannya.

Ketiga, Langsung S2 ya…
Biasanya dosen akan ngomong seperti ini sama mahasiswa yang dianggap punya bakat dan berpotensi untuk jadi penerusnya. Kalau kamu merasa pernah disuruh S2 sama seorang dosen saran saya langsung lanjut S2, jangan tunda, karena kamu sedang dipersiapkan untuk “pelapis” beliau dikampus.

Honestly, saya termasuk salah satu mahasiswa yang sering banget ditanyain “udah siap S2-nya?” tiap kali ketemu dosen. Tapi sampai tulisan ini saya publish saya tetap seorang mahasiswa berijazah S1 yang tidak kunjung mendaftar kuliah di S2.

Kalau ditanya kenapa mengabaikan amanat dosen yang menyuruh segera S2, jawaban saya adalah saya pengen banget S2 tapi pakek beasiswa, secara, biaya S2 sekarang mahal-mahal kan? Saya gak punya uang. Tapi saya yakin cepat atau lambat atau lambaaatttttttttt banget saya akan MEMEGANG IJAZAH S2.

Okeh, gitu aja postingan kali ini see u next time and don't forget for leave your coment. 

LOKASI SAFARI SUBUH BANDA ACEH