PENGALAMAN SERU KPM KE BENER MERIAH: MENGENAL ISTILAH KPM (EPS.1)

HM - Kali ini dan beberapa tulisan berikutnya saya bakal ceritain pengalaman seru saya mengikuti Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di Desa Bener Kelipah Selatan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah. Kegiatan tersebut berlangsung selama 45 hari didaerah yang gak pernah saya kunjungi sebelumnya. Jangankan berkunjung, mendengar namanya saja saya belum pernah.

Tulisan tentang KPM ini akan berepisode-episode, karenanya saya bakal pisah-pisahin tulisan-tulisan ini dalam beberapa topik pembahasan. Untuk episode pertama saya akan memulainya dengan judul “Mengenal Istilah KPM”

KPM ITU APAAN SIH?

Sebelum kita ngomongin kegiatan KPM kami di Desa Bener Kelipah Selatan saya mau jelasin terlebih dahulu -secara singkat- pengertian KPM. KPM merupakan singkatan dari Kuliah Pengabdian Masyarakat. Atau dibeberapa kampus KPM dikenal juga dengan sebutan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

Di UIN Ar-Raniry sendiri istilah yang sering dipakai adalah KPM, sedangkan di Universitas Syiah Kuala (USK) dan beberapa Fakultas di Universitas Muhammadiah Aceh istilah yang umum digunakan adalah istilah KKN.

Secara terminologi sederhana –menurut saya- yang dimaksud dengan KPM atau KKN adalah sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yang manfaat dari kegiatan tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. Gimana? Keren kan KPM itu?

KPM atau KKN itu sendiri ada banyak jenisnya. Di UIN Ar-Raniry (tempat saya kuliah) KPM dibagi kedalam 3 jenis. Yaitu, KPM PAR (participatory action research), KPM Reguler dan KPM Mandiri.

BEDANYA?

Jujur, secara langsung saya belum pernah mendengar penjelasan dari pihak kampus terkait perbedaan ketiga jenis KPM tadi. Namun ditengah-tengah mahasiswa sudah kadung (terlanjur) dipahami bahwa perbedaan antara ketiga jenis KPM tersebut adalah... sebagai berikut.

(INGAT…PERBEDAAN BERIKUT INI ADALAH PERBEDAAN YANG SELAMA INI BERKEMBANG DITENGAH MAHASISWA, BUKAN RESMI DARI PIHAK KAMPUS)

1. KPM PAR

(dari segi biaya) KPM PAR adalah jenis KPM yang sejumlah kebutuhan mahasiswa selama melakukan Kuliah Pengabdian Masyarakat ditanggung oleh pihak Kampus. Diantara dana tersebut adalah:

  • Pembekalan sebelum keberangkatan
  • Baju dan topi resmi KPM
  • Buku petunjuk KPM
  • Buku kegiatan harian
  • Dana kegiatan
  • Transportasi pulang pergi
  • Honorium supervisor

Untuk menjadi peserta KPM PAR ada sejumlah tes yang harus dilewati mahasiswa. Dulu saat saya mengikuti seleksi Mahasiswa Peserta KPM PAR ini ada sejumlah pos yang harus saya lewati, Diantaranya:

  • pos yang menguji kemampuan baca al-Quran
  • Pos yang menguji kemampuan menghafal Surat-surat pilihan
  • Pos yang menguji kemampuan mahasiswa berpidato / Khutbah Jum’at
  • pos yang akan menanyakan kesiapan mahasiswa secara psikologis, dan
  • pos yang akan meminta kita untuk menjelaskan gambaran kegiatan yang akan kita lakukan dilokasi KPM jika diterima menjadi peserta.

KPM UIN AR-RANIRY
PESERTA KPM PAR TAHUN 2012 KE BENER MENER MERIAH

Peserta KPM PAR diterima terbatas. Periode saya mengikuti KPM PAR saat itu (tahun 2012) peserta yang diterima sekitar 150-an orang. Hal tersebut disesuaikan dengan kemampuan kampus membiayai kegiatan KPM PAR. Jika KPM-KPM jenis lain bisa berlangsung 2 kali dalam setahun maka KPM PAR hanya ada sekali dalam setahun.

Bahkan bisa jadi ditahun-tahun tertentu KPM PAR bakalan ditiadakan karena alasan anggaran.

Oleh karena kemampuan kampus yang terbetas dan minat mahasiswa mendapaftar KPM PAR ini begitu tinggi maka tahapan seleksi KPM PAR-pun diperketat. Sehingga yang diterima sebagai peserta KPM PAR adalah mereka-mereka yang benar-benar berkualitas dan sudah siap untuk ditempatkan disegala medan.

Perbedaan lainnya antara KPM PAR dengan KPM lain adalah para peserta KPM PAR diharuskan untuk melakukan semacam penelitian guna menemukan sebuah masalah tertentu yang tampak begitu kontras dilokasi KPM.

KPM bener meriah, kecamatan bener, desa bener kelipah selatan
KARUNG YANG DIPINGGANG ISINYA KOPI SEMUAHHHH

Ketika sebuah masalah berhasil dipetakan para mahasiswa diharapkan mampu menghasilkan solusi untuk masalah tersebut. Sehingga masyarakat setempat dapat merasakan manfaat nyata dari keberadaan mahasiswa di Gampong setempat. Hasil penelitian peserta KPM PAR nantinya akan dipertanggung jawabkan didepan penguji saat sidang KPM berlangsung.

Satu lagi, peserta KPM PAR biasanya ditempatkan di Gampong-gampong yang jauh dari Kota Banda Aceh. Misalnya di Bener Meriah, Aceh Selatan, Nagan Raya dan daaerah-daerah lain yang masih perlu pengembangan diberbagai sektor.

2. KPM REGULER

Saya udah tanyain sama beberapa mantan mahasiswa yang pernah merasakan indahnya KPM, mereka mengaku gak banyak tau tentang KPM Reguler ini. Setalah tanya-tanya kesana kemari akhirnya saya mendapatkan sebuah jawaban yang lumayan memuaskan dari Ketua HMJ SAS Fakultas Syariah UIN Ar-Raniry periode 2010/2011 Muhammad Rifyal Fahmi. 

Menuru Fami yang membedakan antara KPM Reguler dengan dengan KPM PAR adalah pada biaya pendaftaran. Jika KPM PAR para peserta akan digratiskan sejumlah biaya plus dibantu dengan dana kegiatan maka pada KPM Reguler hanya digratiskan biaya pendaftaran saja tanpa mendapat subsidi dana kegiatan. Begitu.

3. KPM MANDIRI

Kenalin, dibawah ini adalah photo salah seorang cowok MACHO yang masih setia menjomblo diusianya yang udah mencapai ¼ abad.

Kebetulan yang bersangkutan merupakan salah satu mantan peserta KPM Mandiri. Bagi pembaca setia blog saya sosok dalam photo diatas bukanlah orang asing, yups, doi sering banget muncul diblog ini. Bener, orang yang kamu liat dalam photo diatas dengan balutan kemeja lengen pendek adalah Teuku Muhammad Syahrizal alias TM dalam proyeksi umur dia yang ke-65.

Dari TM saya mengetahui bahwa KPM Mandiri merupakan jenis KPM yang keseluruhan biaya “sebelum”, “saat” dan “setelah” KPM berlangsung ditanggung oleh mahasiswa itu sendiri.

Tahun 2012 saat TM mengikuti KPM Mandiri biaya yang harus dia keluarin adalah Rp. 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah). Dana Rp. 900.000,- menurut TM digunakan untuk sejumlah keperluan, diantaranya…

  • Pembekalan sebelum keberengkatan
  • Pakaian khusus KPM
  • Buku harian dan buku petunjuk KPM
  • Biaya transportasi pulang pergi kelokasi KPM

Itu kata TM. Namun rincian keseluruhan pengeluaran dana yang harus dibayarkan mahasiswa hanya pihak kampus yang tahu. Singkatnya, KPM Mandiri merupakan jenis KPM yang konrtibusi dana mahasiswa lebih besar daripada KPM PAR.

Demikian sekelumit informasi yang saya tahu seputar KPM. INGAT… itu yang saya tahu ya, bukan keterangan resmi dari kampus.

TM. SYAHRIZAL
TM. SYAHRIZAL PESERTA KPM MANDIRI

KPM MODEL BARU

Beberapa waktu yang lalu saya dapat kabar dari istri kalau UIN Ar-Raniry baru saja meluncurkan model KPM baru. Jika KPM-KPM biasa berlangsung selama satu bulan setengah (45 hari) maka KPM baru ini 2x lipat lebih lama dari KPM biasanya. Yaitu 3 Bulan.

Tahun 2015 kemaren merupakan tahun pertama KPM jenis tersebut dilaksanakan. Lokasinya penempatannyapun tidak sejauh lokasi-lokasi KPM lainnya. Hanya diseputran Banda Aceh dan Aceh Besar saja. Untuk informasi lebih jelasnya kamu bisa tanyain kepihak Kampus UIN Ar-Raniry.

What ever, apapun jenis KPM-nya sebagai seorang mahasiswa kamu gak boleh mengabaikan misi utama dari KPM itu sendiri, yaitu mengabdi kepad masyarakat.

Sip… segini dulu pembahasan kali, nantikan lanjutannya beberapa hari mendatang.

Hasanusi Muhammad
Hasanusi Muhammad Follow my Instagram @hasanusi_muhammad

LOKASI SAFARI SUBUH BANDA ACEH