KPM UIN Ar-Raniry ke Bener Meriah - Kali ini saya mau lanjutin postingan sebelumnya tentang kegiatan KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) yang pernah saya ikutin selama 45 hari ke Bener Meriah, tepatnya di Kecamatan Bandar, Desa Bener Kelipah Selatan. Jika pada tulisan sebelumnya saya udah jelasin panjang lebar tentang pengertian dan jenis-jenis KPM, maka kali ini saya mau kenalin ke kalian orang-orang yang Allah takdirkan satu team sama saya saat mengkitui KPM tersebut.
ENCOK YA, BANG HASAN BASRI? |
Dalam melakukan kegiatan KPM kamu gak akan dibiarkan sendirian “ngurusin” Desa tempat kamu ditempatkan, namun, kamu bakal “menyulap” Desa tersebut bareng teman-teman satu team kamu yang udah dipilih oleh panitia KPM. Yups, panitia KPM dengan sangat baiknya akan milihin kamu beberapa orang sebagai partner dilokasi KPM.
Saat saya KPM PAR dulu teamsaya terdiri dari 3 orang, ada juga kelompok-kelompok lain yang beranggotakan paling banyak 4 orang. Tapi rata-rata 3 orang.
Dalam kasus KPM PAR yang pernah saya jalani, tim kami terdiri dari 2 orang pria dan 1 orang wanita, semuanya berasal dari fakultas dan jurusan berbeda.
Dan berikut saya mau kenalin ke kalian mahasiswa-mahasiswa keren yang satu team sama saya… check it out.
1. Marhamah
Angota tim kami yang pertama dan satu-satunya cewek namanya Marhamah. Marhamah tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits. Wow…
Marhamah ini orangnya baik dan pengertian banget. Salah satu bukti bahwa cewek asal Aceh Utara ini baik dan pengertian terlihat jelas saat hari pertama kami tiba dilokasi KPM. Sebagaimana tim-tim lain kami pun diputuskan menginap dirumah Pak Keuchik.
Nah, hari pertama dirumah Pak Keuchik kebetulan Pak Keuchik sama Ibu Keuchiknya sedang menghadiri acara nikahan salah seorang keluarganya. Jadi, cuman kami bertiga plus mamaknya istri Pak Keuchik yang tinggal dirumah. Saat itu jam udah nunjukin pukul 11.30 WIB gitu. Perut kami udah mulai lapar. Gak ada yang tau dimana kami bisa beli Mie Instan. Sementara dirumah Pak Keuchik yang ada cuman nasi putih.
Ditengah ketidak jelasan harus makan apa siang itu, tiba-tiba marhamah berinisiatif kulitin kentang, kupasin bawang, panasin minyak dan tumisin kentang yang udah dikulitin tadi. Dan tumis kentang ala Marhamah pun siap dinikmati. Jadilah siang itu kami makan nasi berlaukkan kentang tumis ala chef Marhamah.
Selain itu Marhamah juga cepat akrab sama anak-anak, hal tersebut sangat membantu kami dalam melewati hari-hari dilokasi KPM.
MARHAMAH WAJAHNYA GAK DILINGKARIN |
2. Hasan Basri
Cowok ganteng asal Aceh Tamiang ini vokal banget orangnya. Saya gak nyangka, cowok yang banyak banget nanya saat pembekalan KPM ini bakal satu kelompok sama saya. Meskipun si Hasan ini termasuk orang cerdas namun dia tetap bersahaja dan rendah hati. Dia selalu nolak kalau dibilang pinter.
Si Hasan ini tipe pria pekerja keras. Kalau lagi ngerjain sesuatu doi bakalan berhenti kalau kerjaannya udah benar-benar siap. Beda sama saya orang lain.
Selama barada dilokasi KPM Mas Hasan kita ini pernah beberapa kali kecantol sama “bunga-bunga” di Desa Bener Kelipah Selatan. Namun karena JAIM ketertarikan tersebut ia kontrol habis-habisan. Muahahahah.
Satu lagi yang membuat saya kagum sama pria berambut belah agak ketengah ini, doi kuliah menggunakan uangnya sendiri, BUKAN DIKIRIMIN ORANG TUA. Keren gak tuh?
3. Saya Sendiri
Gak banyak yang bisa saya tulis, keseluruhan blog ini sudah menggambarkan orang seperti apakah si aci ini. #sokmisterius, nyihuy.
Dan bersama merekalah 45 hari yang menyenangkan saya habiskan. Mancing bareng, ngajarin anak-anak ngaji, metik kopi, mencret parah, kejebak “ie jok masam” dan ratusan kegiatan lainnya yang bakal saya kisahkan dalam postingan-postingan selanjutnya. Tunggu ya…
TOLONG.... SAYA MAU BE A BE! |