Kok Bisa Ya, Kita Lebih Sabar Saat Menghadapi Anak Orang Lain Ketimbang Anak Sendiri?

sabar kepada anak

Parenting - 
Ayah Bunda, pernahkah Anda merasa lebih sabar saat menghadapi tingkah laku anak teman atau saudara (atau anak orang lain secara umum) dibandingkan dengan anak sendiri? Jangan kaget, banyak orang tua yang merasakan hal yang sama. Kok bisa, ya? Mungkin kita sering bertanya-tanya, mengapa kita bisa begitu mudah kehilangan kesabaran saat anak sendiri sedang berulah? Mari kita bahas bersama-sama, agar kita bisa menjadi orang tua yang lebih sabar dan memahami.

Sebenarnya Ayah Bunda, perasaan ini ternyata sangat umum dirasakan oleh banyak orang tua. Ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi:

1. Ekspektasi yang Tinggi

  • Pengetahuan Mendalam: Sebagai orang tua, kita mengenal anak kita lebih dalam. Kita tahu potensi dan kemampuan mereka, sehingga terkadang muncul ekspektasi yang tinggi agar anak bisa mencapai lebih dari yang diharapkan.
  • Perbandingan: Kita sering membandingkan anak kita dengan anak lain, baik itu teman, saudara, atau bahkan karakter dalam film. Perbandingan ini membuat kita berharap anak kita bisa melakukan hal yang sama.

2. Kelelahan Emosional

  • Rutinitas Harian: Mengurus anak sehari-hari adalah pekerjaan yang melelahkan secara fisik dan emosional. Rutinitas yang monoton dan berulang bisa membuat kita merasa jenuh dan kurang sabar.
  • Tanggung Jawab Besar: Sebagai orang tua, kita merasa bertanggung jawab atas masa depan anak. Beban tanggung jawab ini bisa membuat kita merasa tertekan dan mudah kehilangan kesabaran.

3. Kurangnya Perspektif

  • Terlalu Fokus pada Kekurangan: Kita cenderung lebih fokus pada kekurangan anak daripada kelebihannya. Hal ini membuat kita sering mengkritik dan menegur, tanpa memberikan pengakuan atas usaha yang telah dilakukan.
  • Lupa Masa Kecil: Kita sering lupa bahwa kita juga pernah menjadi anak-anak. Kita lupa betapa sulitnya belajar dan tumbuh dewasa.

4. Faktor Lingkungan

  • Tekanan Sosial: Tekanan dari lingkungan sekitar, seperti keluarga besar, teman, atau media sosial, bisa membuat kita merasa harus memiliki anak yang "sempurna".
  • Kurangnya Dukungan: Kurangnya dukungan dari pasangan atau orang terdekat bisa membuat kita merasa sendirian dalam mengasuh anak.

Lalu, bagaimana cara mengatasi rasa tidak sabar ini?

  • Sadari Emosi: Akui bahwa merasa tidak sabar adalah hal yang wajar. Dengan memahami emosi kita, kita bisa mengelola perasaan tersebut dengan lebih baik.
  • Berikan Waktu untuk Diri Sendiri: Luangkan waktu untuk melakukan hal yang kita sukai agar pikiran menjadi lebih tenang dan rileks.
  • Jalin Komunikasi yang Baik: Bicarakan perasaan kita dengan pasangan atau orang terdekat. Mendapatkan dukungan dari orang lain bisa sangat membantu.
  • Fokus pada Proses, Bukan Hasil: Nikmati setiap momen bersama anak dan hargai usaha yang mereka lakukan.
  • Belajar dari Anak Lain: Melihat anak orang lain bisa memberikan perspektif baru dan membantu kita lebih menghargai anak sendiri.

Ingat, Ayah Bunda, menjadi orang tua adalah sebuah perjalanan panjang. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Yang terpenting adalah kita memberikan kasih sayang dan dukungan yang terbaik bagi anak.

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Ayah Bunda!

LOKASI SAFARI SUBUH BANDA ACEH